Kapan sih waktu yang tepat anak anda memiliki smartphone?

Lalu kapan sebaiknya anak-anak diperbolehkan untuk memiliki smartphone sendiri?


1. Anak-Anak Harus Tahu Dampak Buruk Dari Smartphone Yang Mereka miliki.

Menurut psikolog anak dari Cleveland Clinic Health System, Dr Joseph Austerman bahwa sebaiknya anak-anak baru boleh dipegangi smartphone setelah mereka benar-benar mengerti dampak buruk dari alat elektronik ini. Baik itu dampak secara fisik maupun psikis.

Artinya anak bukan hanya tahu, melainkan sadar bahwa smartphone yang mereka pegang memiliki dampak positif maupun negatif yang akan mereka terima. Hal inilah yang kemudian menyadarkan mereka untuk lebih bisa me-manage penggunaan dari smartphone tersebut. Untuk itu, peran orang tua sangat besar di sini. Tidak hanya serta merta memberikan smartphone kepada anak tanpa diberi pengertian dan pengawasan. Bahkan ketika orang tua merasa anaknya sudah mengerti, bukan berarti dilepas begitu saja. Perlu adanya pengawasan apa saja yang dilakukan anak dengan smartphone-nya, jenis permainan apa saja yang dimainkannya, apakah sudah layak untuk dikonsumsinya atau belum. Bersahabatlah dengan anak, dengan begitu anak akan lebih mudah terbuka ketimbang menjadi orang tua yang hanya memberikan aturan ini dan itu.

2. Anak Umur 10 Tahun Masih Belum Mengerti Bahaya Cyber-Bullying

Dr Joseph Austerman menambahkan bahwa anak di usia 10 tahun ternyata masih belum mengenal betul tentang bahaya cyberbullying. Untuk itu anak dengan usia segitu sebaiknya jangan dulu diberi kebebasan untuk memiliki smartphone sendiri. Kalaupun orang tua ingin memberi anaknya smartphone, usahakan smartphone tersebut digunakan hanya saat sedang dalam pengawasan kita. Karena dengan membiarkan anak membawa smartphone, bahkan ketika sedang di sekolahan, banyak orang tua yang tidak tahu apa saja yang dialami anak ketika berada di sekolah.

Komunikasi orang tua-anak adalah sangat penting, ketika anak merasa nyaman dengan orang tua, mereka akan lebih terbuka. Ketika anak sudah mulai terbuka, dengarkan dengan baik dan berikan solusi yang tidak hanya baik bagi anak, tapi juga memuaskan mereka. Hal ini akan lebih baik ketimbang anak curhat di sosial media yang dampak buruknya mereka tidak tahu seperti apa.

3. Lakukan Perjanjian Mengenai Penggunaan Smartphone

Setelah anak sudah dirasa mengerti bagaimana menggunakan smartphone dengan baik, lakukan perjanjian mengenai penggunaannya, jam berapa saja anak boleh bermain smartphone, jenis permainan yang boleh dimainkan. Dan, berikan sanksi kalau si anak melanggar. Orang tua tidak perlu tahu apa password sosial media si anak, tapi tetap awasi dengan mengikuti status-status mereka, dengan siapa saja mereka biasa berinteraksi, namun tidak mencampuri urusan mereka secara terang-terangan. Dengan sikap kita yang memberikan perhatian namun tetap menjaga privasi mereka, anak-anak akan merasa dihargai dan menjadi tidak canggung kalau harus berkomunikasi dengan orang tua.

Menjadi orang tua yang bijak tidak harus mengekang anaknya dengan sejuta aturan keras, ataupun terlalu lembek dengan membolehkan ini dan itu tanpa memperdulikan efek jangka panjangnya. Pada dasarnya komunikasi dan pengertian adalah hal yang terpenting. Selalu mengikuti perkembangan jaman, agar kita bisa mengarahkan anak dengan lebih baik.

untuk melihat tulisan saya selanjutnya, silahkan klik disini

Komentar