Kepada seluruh wanita di dunia, baru-baru ini saya mengalami hal yang mampu membuat syok kami sekeluarga. Ternyata sangat banyak faktor yang bisa menggagalkan kehamilan/keguguran.
Saya awalnya sangat senang, karena setelah mengalami sakit perut yang sangat dahsyat, dan dibawa ke UGD, saya divonis hamil setelah di tes pack di rumah sakit. Ada sekelumit hal yang langsung berkecamuk di dalam pikiran, mengapa saya merasakan sakit perut yang sangat dahsyat, hal ini sangat tidak normal dan jauh dari kondisi saat saya hamil untuk dua anak saya terdahulu.
Setelah di USG, diketahui kehamilan memasuki usia 5 minggu, saya disarankan untuk bedrest dan diberikan obat penguat rahim dan vitamin oleh dokter. Jadilah saya istirahat beberapa hari. Namun kekhawatiran tidak berhenti sampai disitu, karena darah segar kerap mengucur baik saat buang air kecil, maupun saat duduk. Setelah beberapa hari mengalami hal tersebut, saya pun kembali ke dokter. Setelah di USG, dokter menyarankan agar saya di kuretase (kuret), karena kehamilan saya dianggap tidak bisa dipertahankan. Setelah 2 hari rawat inap di rumah sakit, saya pun diperbolehkan pulang. Tapi ternyata penderitaan belum berhenti hingga disitu. Malah setelah pulang ke rumah keadaan saya sangat parah, sakit jika hendak buang air kecil, BAB, dan (maaf) tidak bisa mengeluarkan gas/ kentut.
perut jadi sangat membesar, karena tidak bisa melakukan pembuangan. Saya kembali dibawa ke dokter keesokan harinya. Setelah di USG, ternyata barulah ketahuan bahwa janin masih ada, dan posisinya di indung telur...Ya Allah..cobaan apa lagi ini...rintihku dalam perih. Dokter langsung merujuk saya ke ruang operasi, langsung tanpa ada pembicaraan lebih lanjut, karena kata dokter, jika sampai sel telur tersebut pecah, maka sangat membahayakan nyawa ibu yang mengandung.
Saya kemudian menjalani operasi pengangkatan indung telur (karena indung telur telah rusak) dan diangkat bersama janin yang berada di area tersebut. Sepengetahuan saya setelah browsing tentang kehamilan diluar kandungan (ektopik), terdapat beberapa kemungkinan untuk kehamilan diluar ektopik (di luar rahim, seperti di indung telur, atau saluran telur /tuba).
Pertama, kantung kehamilan mencapai ukuran tertentu dan pecah, yang menimbulkan kegawatdaruratan dan dapat membahayakan nyawa ibu jika tidak segera ditangani. Pada kondisi ini, terapinya adalah operasi secepatnya.
Kedua, kantung kehamilan membesar namun kemudian pertumbuhan embrio terhenti dan tuba fallopii belum pecah. Pada keadaan ini, disarankan melakukan laparoskopi untuk mengambil sisa jaringan embrio dan memperbaiki struktur tuba. Perbaikan struktur tuba membantu mencegah terjadinya bekas luka dan kehamilan ektopik dimasa mendatang.
Ketiga, kantung kehamilan sedikit membesar namun detak jantung janin segera menjadi tak terdeteksi, pada tahap sangat awal kehamilan. Pada kondisi ini pilihan terapinya adalah dengan pemberian suntikan obat tertentu yang membantu menghentikan kehamilan lebih lanjut disertai pengukuran serial hormon beta hCG untuk menilai kesuksesan terapi. Jika kadar hormon masih tinggi, maka terapi dianggap tidak berhasil dan diperlukan operasi untuk mengeluarkan sisa produk kehamilan.
Demikian hal- hal yang mungkin saja terjadi pada kehamilan di segala usia, namun sangat sering terjadi pada ibu dengan usia 35 tahun ke atas. Saran saya, jika anda memang berkeinginan untuk hamil di atas usia 35, sebaiknya kondisi kesehatan harus fit dan tidak kecapean, hindari stress berlebihan, dan konsultasikan ke dokter mengenai rencana anda untuk memiliki momongan di usia tersebut.
untuk melihat tulisan saya selanjutnya, silahkan klik disini
Komentar
Posting Komentar