Tips untuk menjaga Miss "V" terhindar dari keputihan

Belakangan ini cuaca lebih sering hujan tidak menentu dan lembab.  Hal ini membuat kondisi tubuh kita juga sedikit banyak menjadi rentan terhadap penyakit baik yang disebabkan oleh bakteri dan jamur.  Salah satu bagian tubuh yang rentan terhadap bakteri dan jamur pada saat seperti ini adalah bagian kewanitaan alias Miss "V".  Masalah yang timbul antara lain gatal pada bagian dalam miss "V", keputihan yang berlebihan dan berbau tidak sedap dan tidak seperti  biasanya.


Penyebab keputihan ini biasanya sejenis microorganisme, yang akan berkembang dengan baik saat udara lembab. 

Berikut ini ulasan tentang beberapa jenis jamur dan bakteri yang dapat memicu keputihan pada wanita.


    Jamur Candidas atau Monilia. Ciri-ciri dari jamur ini adalah warna putih menyerupai susu, cairan yang keluar sangat kental, dan aroma yang begitu menyengat baunya. Keputihan yang disebabkan oleh Monilia atau Candidas akan membuat area sekitaran vagina menjadi kemerahan dan meradang. Pemicunya adalah penggunaan pil KB, penyakit kencing manis, dan lemahnya sistem kekebalan tubuh.



    Parasit Trichomonas Vaginalis. Datangnya bisa melalui hubungan seks, perlengkapan mandi, atau bibir kloset. Adapun ciri-ciri mengetahui jenis keputihan akibat parasit ini adalah tingkat kekentalan cairan begitu tinggi, warnanya kuning atau kehijauan, berbusa dan baunya amis. Kalau Candidas membuat penderitanya merasa gatal, parasit ini tidak menimbulkan gatal, tetapi akan terasa nyeri bila vagina ditekan.



    Bakteri Gardnella. Debit keputihan berwarna keabu-abuan dan mengeluarkan bau amis (fishy odor), sedikit encer, dan berbusa. Keputihan yang terjadi karena bakteri ini begitu mengganggu, karena timbul rasa gatal yang sangat mengganggu.



    Vulvovaginitis. Mungkin sebagian dari Anda baru mendengar istilah Vulvovaginitis. Vulvovaginitis adalah iritasi atau peradangan atau inflamasi yang terjadi pada bagian kulit terluar dari genitalia wanita (vaginal) yang bernama vulva. Gangguan ini akan menyebabkan terjadinya gatal-gatal (45-58%) di bagian bibir vagina besar, rasa gatal dan seperti terbakar pada kulit (82%), rasa tidak nyaman ketika berkemih, pendarahan (5-10%), dan banyak keluar lendir dari vagina (62-92%) atau keputihan.




Hal yang dapat anda lakukan untuk mencegah kondisi lembab yang biasanya menjadi pencetus bakteri dan jamur  bekembang dengan baik pada daerah kewanitaan , yaitu :



1. Kebersihan Miss "V" kurang terjaga

Daerah vagina harus selalu dalam keadaan bersih, jika tidak (kotor), maka akan menciptakan atau menghadirkan masalah-masalah berkaitan dengan kesehatan seperti keputihan. Hal ini membuat tingkat kelembaban vagina semakin tinggi yang mana mengakibatkan infeksi berupa bakteri patogen dengan sangat mudah mengalami penyebaran.
Gunakan tissu dengan kualitas baik ( yang bila terkena air tidak langsung terurai seratnya, karena jika serat tissu masuk kedalam vagina atau dubur akan menimbulkan penyakit lain) untuk menyeka sisa air bilasan saat anda buang air.  Pastikan kondisi vagina benar-benar kering sebelum menggunakan celana dalam.


2. Gunakan pembalut dan panty liners non perfume/pewangi. 

Sedikit banyak zat kimia yang dicampurkan ke pembalut atau panty liners yang anda gunakan akan mempengaruhi kesehatan miss "V".  Dalam pembalut sekali pakai, selain mengandung dioksin juga terdapat bahan plastik dan lem perekat. Kedua bahan tersebut mengurangi sirkulasi udara di bagian intim wanita, sehingga menciptakan lingkungan yang disukai bakteri yang dapat memicu iritasi dan infeksi jamur.  Ada baiknya anda mulai melirik penggunaan pembalut dan panty liner yang berbahan kain (Mens pad).  Silahkan dibaca tulisan saya mengenai Mens pad. Menstrual pad (pembalut bahan kain) VS Pembalut sekali pakai


3. Hindari penggunaaan handuk yang lembab

Disarankan untuk menggunakan handuk yang bersih dan tidak lembab dan berbau.  Biasakan menjemur handuk anda dan mencucinya setelah 2-3 kali pemakaian, untuk menghindari bakteri dan jamur melengket pada handuk, yang nantinya akan berpindah ke Miss "V" setelah anda gunakan.


Ada hal lain juga yang dapat menjadi pencetus keputihan, yaitu :



1. Stres dan capek

Otak adalah reseptor (ujung syaraf yang peka terhadap rangsangan yang diberikan oleh kelima panca indera; penerima) tubuh. Jikalau terjadi gangguan pada otak, semisal stres, maka terjadi perubahan dan ketidakseimbangan hormon-hormon dalam tubuh yang mana memicu terjadinya keputihan.   Biasakan anda merelaksasi tunuih dan tahu kapan harus berhenti saat bekerja.  Berikan tubuh kita istirahat yang cukup.


2. Penggunaan obat-obatan dan zat kimia

Beberapa jenis obat-obatan dapat menyebabkan keputihan. Seperti misalnya penggunaan pil KB dapat mempengaruhi keseimbangan hormonal, sehingga terganggu dan menimbulkan keputihan. Begitu pula dengan penggunaan obat antibiotik dalam jangka lama.  Sebaiknya anda betul-betul bijak dalam menggunakan obat-obatan, karena obat adalah zat kimia yang membuat terganggunya metabolisme tubuh. 
Kebanyakan dari kita juga terbiasa menggunakan antiseptik untuk membersihkan miss "V".  Sebaiknya menggunakan antiseptik alami daripada antiseptik yang dijual dipasaran untuk membersihkan miss "V".  Kita dapat menggunakan rendaman daun sirih sebagai pembersih kewanitaan.  Lebih baik menggunakan bahan alami dan tradisional yang banyak terdapat disekitar kita.


Baca : 

6 Cara Mengencangkan Payudara dengan Bahan Alami


Keputihan juga bisa menjadi indikator adanya infeksi atau tumor bahkan kanker rahim, atau indung telur. Bila ada tumor/kanker ada kemungkinan juga menimbulkan masalah dalam kesuburan atau kemungkinan tidak bisa mempunyai keturunan. 



Sebaiknya periksakan diri anda bila mengalami keputihan yang sangat mengganggu dan tak kunjung sembuh.

Komentar