Menstrual pad (pembalut) bahan kain VS Pembalut sekali pakai...pilih aman atau praktis?


Menurut WHO (Badan Kesehatan Dunia), Indonesia merupakan negara dengan penderita kanker mulut rahim (serviks) no.1 di Dunia dan 62% nya diakibatkan oleh penggunaan pembalut yang kurang berkualitas!

Bahaya kebanyakan pembalut dan pantyliner di tanah air, terungkap dan menjadi heboh akhir-akhir ini. Dari pemberitaan yang beredar, umumnya pembalut jaman sekarang diakui menggunakan kertas bekas pakai yang telah didaur ulang dan diberi pemutih Klorin yang merupakan zat pemicu kanker.

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menegaskan, pembalut wanita yang mengandung klorin sejauh ini aman digunakan. Pembalut wanita maupun pantyliner yang beredar di Indonesia telah melewati proses uji laboratorium dan mendapat izin edar.

Direktur Jenderal Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan Kementerian Kesehatan Maura Linda Sitanggang mengatakan, pemakaian klorin pun tidak diatur dalam standar internasional karena aman digunakan. “Ambang batas untuk klorin itu tidak dicantumkan di persyaratan internasional. Jadi, itu yang memenuhi syarat dengan ambang batas lemah. Kalau klorin dimakan, baru khawatir,” kata Linda di Jakarta, Selasa (7/7/2015).

Sementara itu, Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) menilai, kandungan klorin dapat menggangu kesehatan organ intim wanita. YLKI pun merilis hasil penelitian terhadap sembilan pembalut dan tujuh pantyliner. Semua sampel yang diuji mengandung klorin dengan kadar yang berbeda-beda.

Kasus tentang pembalut mengandung klorin belum selesai, banyak ‘promo’ pembalut dadakan dari beberapa kalangan, mulai dari pembalut herbal, pembalut kain atau mens pad, dll.

Menstrual Pad atau lebih dikenal dengan singkatan Mens pad jauh lebih ekonomis dibanding membeli pembalut sekali pakai setiap bulannya. Meski agak sedikit direpotkan dengan aktivitas cuci mencuci, manfaat sehat dan hemat serta ramah lingkungan sudah cukup menjadi bahan pertimbangan untuk segera beralih ke menspad.

Ketua Pengurus Harian YLKI Tulus Abadi pun menyarankan konsumen menggunakan pembalut kain yang lebih bersih. “Pembalut kain bisa dipakai ulang, bisa dicuci dan aman untuk jangka panjang,” ujar Tulus dalam jumpa pers di Kantor YLKI, Jakarta, Selasa (7/7/2015).

Pemakaian kain juga lebih ramah lingkungan. Penggunaan pembalut sekali pakai yang pemakaiannya cukup tinggi di Indonesian disinyalir karena masyarakat jaman sekarang memilih praktisnya saja. Dan pembalut kain seperti yang dipakai wanita dulu, kini tak lagi diminati masyarakat. Pembalut kain dinilai kurang praktis, karena harus dicuci.

Mau tahu Cara menghilangkan jerawat di punggung dan badan dengan bahan alami?

Berikut ini coba saya simpulkan kelebihan dan kekurangan mens pad

Kelebihan:

1. Aman untuk kesehatan
Cenderung aman untuk kesehatan organ reproduksi karena tidak mengandung zat pemutih atau berbahaya lainnya.
Banyak wanita yang mengeluhkan alergi menggunakan pembalut biasa, dikarenakan adanya sisa zat-zat kimia pada pembalut disebabkan bahan bakunya terbuat dari kertas koran, kardus, pulp, yang kemudian disterilkan dan diputihkan dengan bahan kimia.

2. Aman lingkungan
Pembalut wanita yang terbuat dari kain dapat dicuci dan dipakai kembali. Sehingga mengurangi limbah kertas atau plastik yang biasanya dihasilkan dari pemakaian pembalut wanita biasa.

3. Hemat biaya
Karena bisa pakai ulang, penggunaan pembalut dari kain tentu saja lebih hemat biaya.

Kekurangan:

1. Kurang nyaman dipakai
Mungkin karena telah terbiasa menggunakan pembalut biasa, jika baru memakai pembalut kain bisa bergeser-geser ketika dipakai sehingga merasa kurang nyaman.

2. Khawatir tembus dan tidak praktis bagi wanita aktif yang kebanyakan di luar rumah
Ketika sedang banyak-banyaknya dan sedang beraktivitas di luar tentu repot mengganti pembalut kain lebih-lebih harus mencuci atau merendamnya hingga bersih.  Belum lagi tempat untuk menyimpannya, harus membawa kantung pastik atau tas kedap air untuk menyimpan menspad yang telah dicuci setelah diganti.
“Waduh susah kalo di kantor kalo lagi banyak banyaknya, harus ganti... yang bekas dan  kotor banyak darah mau disimpan dimana?” tulis salah seorang karyawati dalam komentarnya.

3.  Butuh waktu dan tenaga ekstra untuk mencuci/membilas hingga bersih
Memang dibutuhkan sedikit usaha tenaga ekstra dan waktu untuk mencucinya, satu, dua menit untuk membilas..Belum lagi jika bilasnya kurang bersih, masih ada bekas detergennya..bisa-bisa menimbulkan iritasi dan alergi..


Nah, semoga tulisan ini bisa menjadi sumber pertimbangan bagi kaum wanita dalam memilih pembalut. Jika memang harus pakai Mens Pad, ya harus rajin dan bersih mencucinya. Jika memang harus memakai pembalut juga, usahakan memang pembalut yang benar-benar aman.

Silahkan anda memilih diantara keduanya, Cantik!

klik disini untuk membaca artikel lainnya

Komentar